In providing metro connectivity services, Telkom and Indosat are accompanied by other players. Although they have still a dominant market share, several ISPs and new entrants have entered this market in several cities, especially providing metro IP-based services.
Traditional fixed-line (telephone) access infrastructures are still (almost 100%) owned and operated by Telkom. Other operators including Indosat prioritized development in wireless fixed lines, which obviously need smaller capital investments.
In terms of the number of players, wireless access infrastructures (including cellular and Internet hotspot) are the most prominent market. Telkomsel, Indosat and Excelcomindo are the dominant players. But Telkom (Flexi), BTel, Mobile-8 and several ISPs have still a quite significant number of customers.
Infrastructures for broadcast distributions have emerged since more than 10 years ago. The dominant player in this segment is Media Citra Indostar (Indovision), which owns and operates the Cakrawarta satellite. Terrestrial cable distribution networks are also built by some local providers. Such networks are currently also being used for offering Internet services.
1 comment:
Teknologi Informasi
Rabu, 28/01/2009
Indosat gaet BizNet incar pasar jaringan optik gedung
JAKARTA: PT Indosat Tbk menggandeng PT Supra Primatama Nusantara (BizNet) bekerja sama dalam interkoneksi Metro Ethernet untuk menyasar pasar jaringan pita lebar di sektor properti.
Fadzri Sentosa, Direktur Jabotabek & Corporate Sales PT Indosat Tbk menuturkan kerja sama itu menjadi sarana bagi pihaknya untuk berkembang di daerah yang belum terjangkau jaringan Indosat.
"Sinergi ini membantu cakupan kami di jasa korporat sekaligus menekan kebutuhan investasi. Kami akan manfaatkan semua [bentuk kerja sama] untuk memaket solusi total termasuk dalam meningkatkan pelayanan," ujarnya kemarin.
PT Indosat Tbk dan Biznet Networks akan bersama-sama mengembangkan jaringan fiber optic (FO) untuk mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas jaringan yang dimiliki kedua perusahaan dengan total cakupan di seluruh kota Jakarta sebanyak 270 gedung.
Dido Priadi, Group Head National Corporate Sales PT Indosat Tbk, berpendapat penetrasi di 270 gedung itu masih sangat rendah sehingga kedua pihak akan meningkatkan percepatan ke pasar di Jakarta dan daerah lainnya. "Ini membuat gedung-gedung lebih efisien, mengingat biaya menggelar FO mahal," ujarnya.
Sebagai contoh, setiap penggelaran 1 km kabel FO belum termasuk alat memakan biaya Rp100 juta. Adapun secara total, penggelaran kabel hingga ke dalam per gedung dapat mencapai Rp5 miliar.
"Indosat maupun BizNet sudah punya jaringan jadi gedung tidak perlu lagi investasi dan mengurus perizinan. Di segmen korporat, setiap ada pasar kami baru akan menggelar berapa pun [besarnya pasar] itu," jelas Dido.
Jaringan Metro Ethernet adalah jaringan telekomunikasi dengan teknologi berbasis protokol Internet (IP) yang menghubungkan sistem atau layanan operator dengan perangkat pelanggan yang memiliki kapasitas (bandwidth) sangat besar.
Adi Kusma, Presdir BizNet Networks, mengatakan kerja sama membantu pihaknya mencapai target menjangkau 400 gedung akhir 2009. "Investasi kami lakukan dengan hati-hati tahun ini dan tergetnya 8.000-10.000 pelanggan korporasi kami saat ini bisa double terutama skala untuk usaha kecil menengah [UKM] seperti ruko-ruko."
Menurut Adi, dari sejumlah variasi kapasitas sewa tersedia, UKM sesuai dengan bujetnya memilih menyewa dengan kapasitas 4Mbps dengan biaya Rp3 juta per bulan.
Decky Hardian, Carrier Relations Manager BizNet Networks, mengatakan interkoneksi antarjaringan Metro Ethernet milik kedua perusahaan tersebut akan memungkinkan pelanggan memanfaatkan koneksi privat.
Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia
© Copyright 2001 Bisnis Indonesia. All rights reserved. Reproduction in whole or in part without permission is prohibited.
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A39&cdate=28-JAN-2009&inw_id=652191
Post a Comment